Monday, December 17, 2012

Peringatan bagi Para Terroris dari jajaran Pemilik / Owner TK SD Al Ya'lu International Outlook School Malang

Peringatan bagi Para Terroris dari jajaran Pemilik / Owner TK SD Al Ya'lu International Outlook School Malang


Sejak munculnya laporan kejahatan kriminal dan penyimpangan ajaran Agama Islam oleh NII PISWA Malang yang di blowup beberapa mantan pengikutnya, Pemilik / Owner Al Ya'lu International Outlook School Malang berupaya menekan, menteror dan mengintimidasi melalui telpon. (Walaupun sebenarnya mereka tidak tahu siapakah si pembuatnya). Teroris ini dapat menyembunyikan nomor teleponnya dalam melakukan teror pada nomor tertentu seperti fitur operator XL, Indosat dan sebagainya.



Hal ini menjadi alibi kuat bahwa semua apa yang di blowup di internet memang benar dan akurat adanya, sehingga mereka kewalahan menutupi KEJAHATAN KRIMINAL Negara Islam Indonesia  PISWA Malang / DARUL ISLAM - TII Komandemen Wilayah JAWA TIMUR di Malang dengan membungkusnya melalui sekolah TK SD Unggulan.



Juga merupakan argumen kuat  bagi saudara-saudara (yang lugu-lugu dan terlalu mukhlis) di dalam jamaah Al Yaklu Arjosari Malang agar SEGERA sadar dan Keluar dari kasus Kejahatan kriminal yang ditutup-tutupi, dan kenapa sampai ada website blow up seperti yang telah disebarkan di internet.



Perilaku Teror via telepon menunjukkan SIFAT PENGECUT Owner Al Ya'lu (Asbirin Maulana alias Algar alias Syatibi alias ABI alias PAKDE alias Iwan Setiawan) dan jajarannya. Jika Anda benar kenapa Asbirin tidak mengundang Pihak POLRESTA / POLRI untuk klarifikasi Isu Perampokan Toko Emas Ponorogo itu?



Kini pihak-pihak korban yang diteror telah mengadakan kerjasama dengan operator sellular.
  1. Nomor private number / unknown number telah dilacak oleh operator termasuk keberadaan sinyal di mana penteror berada. (Keberadaan Owner Al Ya'lu di Aceh pun sudah diketahui dan diamati sepanjang waktu)
  2. Meskipun para peneror sering mengganti nomor selular, keberadaan sinyal hp tetap dapat dilacak operator Indonesia. (Kecuali ente ke luar negeri pake satelit) 
  3. Fitur hardware HP saat ini sudah begitu canggih bahkan yang murah sekalipun dalam mendeteksi private number / unknown number. 
  4. Fitur software dari operator dan tools-tools di internet pun juga canggih, sehingga bisa menjebak private number / unknown number  yang melakukan panggilan tak dikenal.
  5. Frekuensi masuknya private number / unknown number ke dalam nomor Hp tertentu dimonitor oleh operator selanjutnya dikirim ke Pihak Berwajib / Pusat Data Transaksi Telekomunikasi Polri.
  6. Ada trik-tools khusus bagaimana mengetahui private number.

Pihak Korban juga mengambil sikap tenang dan aman, karena memang tidak ada bukti keterlibatan dalam kasus yang diblow up tersebut.




Diantara Pihak korban juga ada mempunyai hubungan keluarga besar dengan :
- JAKSA (yang sudah diberi masukan terkait riwayat dirinya), beliau siap membela
- Pengacara dan Konsultan Hukum sekaliber Tingkat Trans Regional Jatim - Jateng. Siap
- Beberapa Bintara di Korem Baladhika Jaya, Kostrad dan Yonif
- Lurah-nya Preman Kabupaten (silakan kalau Asbirin atau anak buahnya mau coba-coba orang ini)
- Mantan Komandan Rindam Udayana Bali
- Kapolres di salah satu kabupaten di pulau Bali
- Anggota Sabhara Reskrim Polsek di Kota Malang.



Bukti KETIDAK-TAHUAN Owner Al Ya'lu terhadap siapa whistle blower adalah dengan secara acak menteror mantan ummat di Surabaya, Malang, Madiun, Jember, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.



dari berita rekan intel Jabar, kini Asbirin Maulana alias berada di Aceh membuka warung makan dan melarikan sebagian emas hasil rampokannya di NAD. 



Kami berdoa agar Asbirin Maulana SEGERA Menyerahkan diri kepada pihak Kepolisian agar masalah ini segera selesai dan tidak menyiksa bathin jamaah warga Al Ya'lu Arjosari Malang. 
Kasihan Sukirman dan Langgeng. Gak ikut merampok tapi ikut nanggung dosa hasil doktrinnya !



Doktrin-mu, Harimau-mu !
Selamat dikejar-kejar pihak Intelejen..........

Friday, April 20, 2012

Ketika Tuhan Memilihmu untuk Menuliskannya

Sadarkah kita akan takdir kita? Tahukah apa yang akan menjadi masa depan kita? Dan apakah kita akan tahu apa yang akan kita tuliskan di masa depan kita?  Pernahkah kita merenung dan memikirkan tentang ini?

Suatu hari kita akan mengalami mati ide. Tidak tahu apa yang harus dituliskan dan cerita apa yang akan dirangkai. Kita akan merasa kesal karena buntu. Namun di saat itulah seharusnya kita melepaskan sejenak jari-jari kita untuk menguntai kata dan kalimat. Biarkan kita beristirahat sejenak dari setiap rutinitas kita di depan layar untuk mengayukan jemari menjadi sebuah kisah. Karena sesungguhnya Tuhan sedang mengistirahatkan kita sejenak sebagai seorang penulis.
Tuhan telah menyiapkan sekian banyak kisah yang tidak terhingga, telah diputuskanNya siapa akan menulis apa. Jadi kenapa harus takut kalau kita tidak akan bisa menulis. Dunia menulis terlalu rumit, terlalu kompleks dan terlalu sederhana untuk dimengerti. Milyaran orang di luar sana berlomba-lomba menuliskan apa saja yang memang sesungguhnya telah menjadi bagiannya.
Tapi apakah dunia menulis adalah sebuah arena lomba? Siapa pun, di mana pun, kapan pun, setiap orang berhak menuliskan apa saja yang ingin dituliskannya. Kita tidak berhak melarang bahkan ketika tulisan tersebut asusila. Namun tetap menulis harus memiliki norma. Tidak bisa juga kita sembarang menulis hanya karna ingin memuaskan diri kita akan hasrat menulis. Kecuali tulisan anorma tersebut adalah tulisan pribadi yang bukan untuk dikonsumsi massa.
Namun renungkanlah kawan, Tuhan-lah yang memilih siapa menuliskan apa dan pada saat apa. Tidak perlu kau takut untuk menuliskan apa yang ada dalam pikiranmu, tidak perlu berfikiran bahwa penerbit tidak akan menyukainya, tuliskan saja apa yang ada di pikiranmu. Tuliskan dan biarkan dirimu tenggelam hingga milyaran meter dalamnya. Galilah triliyunan kata.
Rangkaikanlah jutaan kalimat ke dalam apa yang ingin kamu tuliskan. Karena memang sesungguhnya Tuhan telah memilihmu untuk menuliskannya. Tidak usah khawatir tulisanmu jelek. Bila pendapat orang jelek, kamu pasti bisa memeperbaikinya, karena sesungguhnya tenggat waktu adalah permainan manusia, tidak akan pernah habis waktu jika kamu ingin memperbaiki tulisanmu, kecuali Tuhan yang mengambil waktu itu darimu.
Dan ketika Tuhan memilihmu untuk menuliskannya, bersyukurlah bahwa kamu telah menjadi satu dari sekian banyak manusia pilihanNya untuk menyampaikan sebuah pesan ke dunia ini. Nikmatilah kebahagiaanmu dan rayakanlah keberhasilanmu itu dangan membagi syukur dengan orang-orang di sekitarmu, yang memuji maupun yang mengkritikmu. Dan banggalah selalu pada dirimu karena telah menjadi orang pilihanNya.

 

Buat saudaraku Wiyanto, Endang, Budi, Febi, Fahmi, Andra, Umi Hajar, Kembalilah menulis membela yang benar. Bukan Membela yang bayar! Apakah sudah surut idealisme mu meneliti dan berpikir jernih? Atau ente memang niat mempertahankan interpretasi dan melupakan catatan histori buat melayani nafsu setan Asbirin Maulana. Teliti kembali langkahmu. Sebelum terlambat ….!!.