Friday, December 20, 2013

Psikopat Asbirin Maulana Owner TK-SD Unggulan Al Ya'lu Arjosari Malang




Pernahkah Anda bertemu atau kenal dengan seseorang yang memiliki KEPRIBADIAN GANDA atau PSIKOPAT? Saya pernah kenal dengan seseorang yang memiliki kepribadian ganda. Namun, tidak etis dan sangat melanggar kode etik jika saya ‘membongkar’ identitas dari seseorang tersebut. Duh…, serius dan sangat menegangkan sekali nih sepertinya yah…xixixi
By the way, apakah Anda mengerti apa yang dimaksud dengan kepribadian ganda? Secara eksplisit, kepribadian ganda adalah pemecahan kepribadian atau biasa disebut dengan alter ego, merupakan suatu keadaan di mana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain. Dan kepribadian itu biasanya merupakan ekspresi dari kepribadian utama yang muncul karena pribadi utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya.
Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi lebih dari satu atau memiliki dua pribadi sekaligus. Yang menyeramkan terkadang si penderita tidak tau bahwa ia memiliki kepribadian ganda. Dua pribadi yang ada dalam satu tubuh ini juga tidak saling mengenal dan lebih menyeramkan lagi adalah kadang-kadang dua pribadi ini saling bertolak belakang sifatnya. Wewww…
Sebab itulah mari kita introspeksi diri sama-sama, apakah tanpa kita sadari, diri kita berpotensi memiliki kepribadian ganda ? Jangan sampai orang-orang yang ada di sekitar kita merasa dirugikan karena kepribadian yang membahayakan ini.
Umumnya, kepribadian ganda terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. Yang saya tahu adalah disebabkan karena berasal dari keluarga yang –maaf- broken home, mendapat perlakuan kasar di masa kecil [pelecehan seksual, kekerasan fisik, dll].
Seseorang yang memiliki kepribadian ganda, jika dilihat dan diperhatikan, kita tidak bisa langsung menebak apakah seseorang tersebut memiliki kepribadian ganda atau tidak. Sebab penampilannya tampak seperti orang-orang yang normal dan tidak sinting tentunya. Dalam hubungan sosial juga demikian. Tidak ada sama sekali keanehan yang diperlihatkan. Malah biasanya seseorang dengan kepribadian ganda, sangat baik dan ramah sekali terhadap siapa pun lawan bicaranya. Dengan catatan bahwa tetap terjadi hubungan komunikasi yang sehat. Sebab seseorang yang memiliki kepribadian ganda, selalunya ingin menang dalam perdebatan dan tidak peduli dengan siapa ia berbicara. Pendapat orang yang memiliki kepribadian ganda, selalu merasa bahwa pendapatnyalah yang paling benar dan tidak boleh dibantah. Jika dibantah dan didebat terus-menerus, Ia akan berubah menjadi Serigala atau Macan Tutul yang siap menerkam. hhiiiii
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun.
Hare berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, sangat gemar memutar balik fakta, menebar fitnah (dan ini sudah memakan korban puluhan orang jamaahnya), dan penuh kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri dan keluarganya.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan mencuri harta / uang. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.
Psikopat memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini diharapkan tidak membuat orang-orang mudah mengecap seseorang psikopat karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan psikopat dengan sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama seseorang itu menjadi jelek.
Berdasarkan hal tsb masih ada sekitar 80 persen psikopat yang beredar di sekitar kita, bagaimana cara mengenali mereka?, berikut 10 ciri-ciri penderita psikopat (Coba anda bayangkan ciri-ciri ini pada Asbirin Maulana/AM alias Sukirman Purwokerto) :


1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal
Psikopat sering pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Sering kali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya. Itulah yang kami alami di dalam “jeroan” Al Ya’lu International Outlook School Arjosari Malang dan ciri-ciri ini cocok pada pribadi ownernya, Asbirin Maulana.

2. Pada awalnya menampilkan sikap yang menarik, cenderung dibuat-buat, mempesona, dan menebarkan sikap hangat.
Inilah yang membuat orang mudah memercayainya, dan dengan kepercayaan itu mereka mencelakai atau menipu korbannya. Ciri-ciri ini cocok pada pribadi Asbirin Maulana. Padahal semua pura-pura semata untuk menarik simpati mereka.

3. Beranggapan dirinya yang paling penting dan harus diistimewakan
semuanya berpusat pada dirinya, pokoknya untuk saya, pokoknya milik saya, pokoknya saya dan saya. Setelah mengalami hidup dalam kemelaratan di zaman pelariannya setelah kasus Tanjung Priok 1984, balas dendamnya ini disalurkan dengan memeras tokoh-tokoh orang lama jamaahnya. Setelah puas memeras dan memfitnah, maka dibuangnya teman-teman lamanya ini dengan segala cara agar TIDAK ADA TOKOH TANDINGAN di sampingnya yang akan mengikis gambaran “kehebatan” nya. Intinya kembali pada EGO SENTRISME diri pribadi dan keluarganya. Ciri-ciri ini sangat cocok pada pribadi Asbirin Maulana dan keluarganya. Hukum islam ga mempan terhadap perilaku istri-istrinya. Tajam ke bawah..... wualahhhh ga konsisten dunk..... isuk tempe sore dele, mencla mencle omongane- kata orang jawa.

4. Sering memperlihatkan perlakuan yang impulsif (meledak-ledak),
sulit menunda dan mengendalikan emosi. Kalau punya keinginan harus sekarang, kalau tidak akan marah atau mengamuk. Banyak kejadian di “dapur-nya” Al Ya’lu International Outlook School Arjosari Malang. Banyak bukti yang tidak dapat disangkal dan dialami oleh hati jamaahnya yang lugu-lugu dan bening. Ciri-ciri ini cocok pada peristiwa yang mengelilingi pribadi Asbirin Maulana dan keluarganya. (Ibu Lulus kok nasib Anda sial banget yaa...... dapat suami seperti Asbirin). Kemana akal sehat Anda? Kemana perasaan Anda? Sebelum maut menjemput, sadarkanlah hati dan otak Anda serta istri-istri madu lainnya.

5. Hubungan pertemanan atau hubungan sosial yang singkat
sering ganti-ganti pasangan asmara atau ganti-ganti pekerjaan. para psikopat tidak menginginkan hubungan jangka panjang karena sikap mereka yang lebih menyukai orang-orang baru yang dapat dengan mudah mereka perdaya. Ciri-ciri ini cocok dengan kepribadian Asbirin Maulana.

6. Kurang tanggung jawab atas perbuatannya
berani mengambil keputusan berisiko dan tidak dapat belajar dari pengalaman, selalu diulang terus, meskipun telah diberi hukuman atau peringatan. Ciri-ciri ini cocok dengan kepribadian Asbirin Maulana.

7. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah
Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli. Ciri-ciri ini pas dengan sifat Asbirin Maulana.

8. Kurang empati
Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya. Temasuk memotong kepala Agus Setiantoro dengan Dumptruck tempo hari. Ciri-ciri ini jelas melekat dalam kepribadian Asbirin Maulana.

9. Impulsif dan sulit mengendalikan diri
Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele. Beda dengan maqom “imam” yang disandangnya.

10. Manipulatif dan curang
Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar -- bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin". Gagal memperkosa anak buahnya yang sudah bersuami.

11. Hidup sebagai parasit
Ia memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya. Setelah memeras “keringat dan otak” sekian banyak pengikutnya, dia lebih senang memilih orang-orang baru-lugu-jujur-mukhlis (dan tentunya mereka tidak tahu sejarah masa lalunya AM) dan mudah diperdaya ketimbang mempertahankan orang-orang lama yang terlalu banyak tahu dan tempe apalagi banyak ayam.


Mengenali Ciri-ciri Psikopat pada orang anak-anak keturunan Asbirin Maulana (AM)

Ada 18 orang anak-anak keturunan Asbirin Maulana. Sebagian besar bersekolah di TK-SD Unggulan Al Yaklu Arjosari Malang. Beberapa anak keturunan AM mengidap penyakit ini. Ada anggapan bahwa lahirnya seorang psikopat berkaitan dengan temperamen masa kecil si anak terutama sifat anak yang terlalu berani dan tidak punya rasa takut. Tapi ternyata gejala psikopat bukan hanya dari gangguan temperamen tapi lebih karena fungsi kognitif di otaknya yang tidak bisa memproses isyarat tertentu. Lihatlah sekeliling anda. Buka mata dan telinga.

Penelitian baru yang dilakukan menunjukkan bahwa akar dari gangguan tersebut dapat berasal dari dalam pikiran bawah sadar. Seperti dilansir dalam The Huffington Post, Minggu (18/9/2011) para peneliti Patrick Sylvers dari University of Washington dan Patricia Brennan serta Scott Lilienfeld dari Emory, menemukan psikopat mungkin terjadi karena otak kurang dapat melakukan 'pemrosesan preattentive'.

Secara teoritis, jika anak-anak tidak memiliki 'pemrosesan preattentive ini dalam proses berpikirnya, mereka tidak akan pernah belajar memecahkan kode tanda-tanda bahaya. Rasa tak kenal takut ini akan berkembang dan akibatnya, si anak akan tumbuh dewasa dengan kegagalan menggunakan hati nurani dalam bersosialisasi. (kami ingat saat indoktrinasi NII-PISWA Al Yaklu Arjosari, para jamaahnya dilarang menggunakan perasaan atau hati nurani).

Untuk teori tersebut ilmuwan melakukan pengujian terhadap 88 anak laki-laki berusia 7 hingga 11 tahun yang pernah bermasalah di sekolah maupun di rumah. Anak-anak ini dipilih berdasarkan ciri-ciri yang disebut 'callous unemotionality' atau tak punya perasaan emosional.

Ciri-ciri ini termasuk mengabaikan kebutuhan orang lain, kurangnya rasa penyesalan dan empati, mirip dengan ciri-ciri gangguan pada orang dewasa. Peneliti lalu menguji impulsifitas dan gangguan perilaku yang sesuai dengan tanda-tanda narsisme seperti banyak membual, yang juga terlihat pada kebanyakan psikopat dewasa.

Setelah pemeriksaan ini, para ilmuwan memberikan anak laki-laki tes visual untuk mengukur proses emosional sadarnya. Peneliti ingin melihat apakah subjek lebih lambat menyadari wajah-wajah menakutkan yang melintas cepat sehingga tidak terekam oleh pikiran sadar, dibandingkan dengan anak laki-laki normal pada usia yang sama.

Jika hasilnya ya, maka ini akan menjadi bukti bahwa anak-anak yang bermasalah itu tidak memproses isyarat mengancam dalam pikirannya. Para peneliti juga menunjukkan wajah bahagia, jijik dan netral sebagai perbandingan.

Hasilnya, menunjukkan bahwa anak-anak dengan ciri-ciri psikopat memiliki kekurangan dalam pemrosesan kognitifnya untuk menyadari isyarat tertentu, terutama isyarat ketakutan dan isyarat jijik.

Temuan yang dimuat online dalam jurnal Psychological Science ini menunjukkan bahwa anak-anak yang bermasalah memiliki gangguan dalam mengenali segala jenis bahaya sosial dengan cepat.

Mungkin yang paling utama, psikopat tidak mempunyai rasa takut dihukum, sehingga sangat sulit bagi orangtua atau orang lain untuk mengajarinya hal-hal yang benar dan salah. Ciri ini juga didap oleh para teroris seperti Imam Samudra. Mukhlas, Amrozi, Azhari, dan Abu Bakar Baasyir, Abdullah Sungkar serta Panji Gumilang NII Az Zaitun Indramayu, Osama bin Laden, Taliban, terorist Al Qaedah dan sebagainya.

Pada teori yang disebut 'hipotesis keberanian para ahli masih menyisakan beberapa pertanyaan. Para ahli berpendapat kemungkinan masalahnya lebih mendasar yakni neurologis (saraf otak). Psikopat tidak responsif terhadap isyarat yang membangkitkan rasa takut.

Menurut teori ini, psikopat tampaknya tak punya rasa takut karena mereka tidak menaruh perhatian pada hal-hal yang biasanya membuat orang takut. Teori ini menekankan pentingnya intervensi klinis agar anak-anak berlatih memperhatikan isyarat emosional di sekitar mereka secara sadar. Asal tahu saja banyak sekali orang yang mengalami gangguan jiwa psikopat yang tidak terdeteksi karena umumnya berperilaku seperti orang normal biasa. Seorang psikopat bisa begitu misterius dan sulit ditebak.

Perilaku psikopat kadang cukup menawan, bahkan sopan dan jarang bersikap emosional. Meskipun melakukan kejahatan brutal psikopat sama sekali tidak menunjukkan empati atau hati nurani yang bersalah. Itulah yang membuat psikopat begitu misterius dan sulit dipahami yakni kurang memiliki perasaan seperti halnya manusia yang normal.

Berdasarkan analisa, penulis membagi psikopat di dalam tiga kategori.
1.Psikopat ringan
2.Psikopat sedang
3.Psikopat berat
ad.1.Psikopat ringan
Yaitu pengidap psikopat yang melakukan perilaku yang secara umum menyimpang dari norma-norma sosial.
Contoh
Berdasarkan hasil survei di Amerika, 1 dari 8 Facebooker adalah pengidap psikopat.
Ciri-cirinya:
1. Sering berbohong : menggunakan foto profil palsu, nama palsu dan data palsu

2. Egosentris : Enggan menerima saran-saran positif dan suka membantah
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah:  suka menyerang pribadi pembuat status tanpa merasa bersalah
4. Senang melakukan pelanggaran: suka memuat foto porno, foto tidak sopan, suka membuat status yang tidak layak dibaca
5. Sikap acuh tak acuh: Suka membuat komentar yang bersikap sinis
6. Kurang empati: merasa lebih tahu, lebih mengerti dan merasa lebih pintar dari pembuat status lainnya
7. Agresif : suka mencela status dan penulis status. Bahkan, suka menggurui.
8. Impulsif dan mudah bereaksi : jika ada status yang bernada provokatif, Facebooker tersebut langsung bereaksi keras.
9. Tidak mampu bertanggung jawab : kalau melakukan kesalahan di Facebook, tak pernah meminta maaf
10.Manipulatif: kalau ditegur Facebooker lain, slalu cari-cari dalih atau alasan
ad.2.Psikopat sedang
Yaitu pengidap psikopat yang melakukan perilaku yang secara umum menyimpang dari norma-norma hukum.
Ciri-cirinya
1. Sering berbohong: suka menipu, pungli, korupsi, nepotisme,suap, sogok
2. Egosentris :  suka memalak atau memeras
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah: selalu menguangi perbuatan jahatnya
4. Senang melakukan pelanggaran:  suka melakukan tindakan kriminal perdata
5. Sikap acuh tak acuh: tidak takut ancaman hukuman (tapi malah saat ini melarikan diri bersembunyi dari jamaahnya dengan alasan super sibuk bisnis, sibuk banyak istri, banyak rumah, sibuk banyak dosa –hehehehe- tanya kenapa?)
6. Kurang empati:  suka mempermainkan perasaan orang lain
7. Agresif: suka memaksa
8. Impulsif dan mudah bereaksi : langsung reaktif tanpa mau mendengarkan keluhan orang lain
9. Tidak mampu bertanggung jawab : selalu menghindar dari pertanggungjawaban. Menimpakan sebuah kegagalan pada anak buahnya, bahkan tangan kanannya. Cuci tangan berlagak bego tak tahu menahu dan sebagainya.
10. Manipulatif: suka cari-cara alasan dan pembenaran atas perbuatan kriminalnya
ad.2.Psikopat berat
Yaitu pengidap psikopat yang melakukan perilaku yang secara umum menyimpang dari norma-norma agama
Ciri-cirinya:
1. Sering berbohong: walaupun sudah disumpah atas nama Tuhan, tetapi tetap berbohong (di depan forum pengadilan yang diadakan untuk skenario ”pembuangan” istrinya Purwati di VEDC Tahun 1996 agar dapat menyelamatkan harta emas rampokan). Rahasia ini tidak diketahui Sukirman-Langgeng dan elit-elit Al Yaklu lainnya. Dengan berlinangan air mata ”buaya” untuk menunjukkan pada jamaahnya bahwa dia jujur. Padahal semua sandiwara.
2. Egosentris : merasa pahamnya sendiri (NII PISWA) paling sempurna
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah: jika berkata tidak benar (munafik) dan suka ingkar janji walaupun menggunakan nama Allah atau mengucapkan kalimat “Insya Allah”
4. Senang melakukan pelanggaran : berzina (AM jajan saat di pelarian dalam pengejaran Intelejen saat ini), judi, lesbian, homoseks (seorang jamaahnya dituduh homoseks sesama pekerja warung makannya, lalu dihukum cambuk, tapi kini dijadikan ”bos” Rumah Makan Ulu Juku Makassar), dll.
5. Sikap acuh tak acuh : tidak mau menghargai penganut paham / agama lain
6. Kurang empati:  membenci suku lain, paham aliran lain, etnis / ras / bangsa lain dan antar golongan lain secara sembarangan (gebyah uyah).
7. Agresif : melakukan perkosaan (bahkan terhadap istri2 nya dengan membayangkan mereka sebagai bintang film porno yang kerap ditontonnya diam-diam), pembunuhan (Suud-Bangil dan Agus Ireng Setiantoro), perampokan (yang di toko emas Ponorogo, masih ingat kan?), perusakan harta pribadi jamaahnya (barang-barang milik jamaah diperas sampai rusak, sementara milik keluarganya di simpan digunakan jika sangat penting mendesak), penyiksaan,
8.Impulsif dan mudah bereaksi : bersikap anarki terhadap hal-hal yang tujuannya mungkin baik, tetapi caranya salah dan tidak mengikuti syariah tuntunan ulama
9. Tidak mampu bertanggung jawab : melakukan kejahatan dengan dalih membela agama atau demi agama.
10. Manipulatif: menipu jamaahnya dengan skenario tertentu untuk kasus tertentu.
Indikator awal
Gejala, ciri-ciri dan dan analisa di atas jika diterapkan kepada orang lain, sifatnya masih merupakan “indikator awal”. Tingkat kebenarannya masih 50%. Untuk membuktikan kebenarannya apakah seseorang pasti psikopat ataupun bukan psikopat, perlu observasi dan diagnosa lebih lanjut oeh ahlinya. Diagnosa bisa dilakukan secara medis dan atau psikologis dan membutuhkan waktu yang cukup. Meskipun demikian, indikator awal biasanya cukup bisa dijadikan gambaran yang sebenarnya. Semoga bermanfaat.
Penutup
Akhirul kalam fil blog.... al afwu minkum, wassalamu alaikum hai saudara-saudaraku yang tertipu di Al Yaklu, semoga kalian segera tersadar dari segala bentuk tipuan syaiton asbirin Maulana wa ahlahu (dan keluarganya), wa banana-hu (...dan dari pisangnya, maaf bahasa campuran inggris-arab....), wa sayyiatuhu (dan keburukan-keburukannya), wa syiatuhu (dan syiah-syiah pengikutnya pembela Asbirin)

Diolah kembali dari sumber


Monday, October 21, 2013

Kata siapa kami ga tahu daleman mu?



Habis dapat order besar:
1. Seragam Kaos Pilkada
2. Baliho Pilkada
3. Catering Depot.

Kata siapa kami ga tahu daleman mu????

Sunday, June 2, 2013

Pancasila Adalah Duri Yang Harus Disingkirkan (Asbirin Maulana)


Ketika saya ikut gerakan underground NII PISWA Arjosari Malang (perkumpulan Manunggal Bangsa Malang), Pancasila dianggap sebagai berhala besar yang harus dimusnahkan dan diganti dengan Al-Qur’an jika NII PISWA kelak meraih FUTUH MAKKAH (penggulingan rejim pemerintahan Indonesia), timbul sebuah pertanyaan: Apakah Pancasila saat ini masih relevan untuk disembah?

Bangsa Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang beragam baik dari segi suku, agama dan budaya. Perbedaan itu dipertentangkan secara tajam oleh Belanda sebagai sarana adu domba, agar tidak ada kekuatan pemersatu yang bisa mengancam penjajahan Belanda. Sama halnya dengan yang saya alami ketika tahun 1991 saya masuk dalam jeratan paham Darul Islam (DI-TII) yang di Singosari Malang dibawa Abang alias Asbirin Maulana alias Syatibi. Abang inilah yang membawa pemahaman baru (welt anschaung) bagi kami anak-anak muda yang haus akan daulah islamiyah yang bercermin pada perjuangan underground Negara Islam Indonesia (NII).

Pemahaman NII yang memperuncing perbedaan diantara ummat Islam di Indonesia dengan pisau analisis Al Furqon. Kami waktu itu diajari cara “membaca” atau membedakan antara orang mukmin dan orang kafir diantara rakyat Indonesia dengan 7 lapis materi indoktrinasi (disamarkan dengan istilah festival) selama 2 hari 3 malam.

Kehadiran golongan NII Pemerintahan Islam Sejuta Wali – PISWA (yang suka mengkafirkan masyarakat di luar kelompok NII karena tidak bersyahadat sesuai paham mereka) adalah bentuk hadirnya penjajah baru, dan pemecah belah persatuan rakyat Indonesia. Dimana hal ini merupakan ancaman bagi Pancasila khususnya sila ketiga persatuan Indonesia.

Pancasila, menurut Syahrir, merupakan sebuah ide dasar pembentukan masa depan negara Indonesia. Sebab itu,Pancasila tidak akan berbenturan dengan globalisasi maupun modernisasi. Nilai yang berbenturan dengan Pancasila adalah budaya kekerasan, budaya pecah belah, dan budaya westernisasi (kebarat-baratan). Ketiga budaya tersebut merupakan penghalang bagi modernisasi yang dicita-citakan para Founding Father negeri ini.

Jika globalisasi dijadikan sebagai alasan dari hancurnya nilai-nilai luhur bangsa, sebaliknya globalisasi yang didasarkan pada nilai Pancasila justru memperkuat jati diri bangsa. Globalisasi bukan semata-mata menelan budaya Barat secara mentah-mentah. Sebaliknya, globalisasi yang berarti hilangnya batas-batas antarnegara dapat dijadikan ajang promosi budaya luhur bangsa Indonesia.

Sebagai contoh argumen di atas, profesor-profesor di Harvard dan Yale University sering merujuk Indonesia dalam studi tentang konsep masyarakat majemuk yang toleran. Hal tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia dengan falsafah dasar Pancasila mampu menjadi inspirasi dunia dalam mengembangkan masyarakat global yang plural, namun memiliki sikap toleransi yang tinggi. Dengan hadirnya konsep NII-PISWA yang memperuncing perbedaan diantara ummat Islam sendiri lebih-lebih kepada agama lain, tentunya jelas melahirkan benih-benih intoleransi, disharmoni dalam berbangsa dan beragama. Indonesia bukan negara Islam, karena tidak dibangun berdasarkan Al-Quran, namun oleh semangat kebangsaan dalam ragam agama, suku bangsa dan budaya.

Memaknai Pancasila sebagai dasar negara dapat membuat generasi muda menjadi lebih memiliki toleransi yang tinggi, tanpa perlu mengklaim diri sebagai islam sejati, tanpa harus membodohi ummatnya sendiri. Pancasila bukan sekadar simbol pemersatu. Ia esensi dari kebersamaan dan keberagaman yang ada di Indonesia.

BY ADHINEGARA
Mahasiswa Internasional Program, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada